Hai, nama aku Edo Pratama Ramadan. Saat ini aku sedang kuliah di Universitas Riau, Program Studi Agroteknologi.
Awalnya, aku tidak terlalu tertarik dengan dunia pertanian karena aku berpikir bahwa ujung-ujungnya aku akan menjadi petani juga. Tapi setelah aku menjalaninya, aku mulai menyadari bahwa mempelajari tanaman dan pertanian ternyata memberikan banyak insight, dan bidang ini punya prospek kerja yang luas ke depannya.
Di sela-sela kegiatan kuliah, aku juga aktif mengikuti berbagai aktivitas seperti organisasi, menjadi volunteer, dan ikut serta dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Dari berbagai kegiatan ini, aku mendapatkan pengalaman dan sudut pandang baru yang sebelumnya belum pernah aku dapatkan saat masih SD hingga SMA.
Dari perjalanan inilah aku mulai mengenal diriku lebih dalam dan mulai mencari jati diri aku menemukan arah seperti apa yang ingin aku tuju ke depannya.
Kekuatan & Kelemahan
Kekuatan yang menonjol di dalam diri aku, antara lain adalah optimisme, kemampuan berpikir analitis (thinker), semangat membangun (coach), dan daya juang tinggi. dalam banyak situasi, aku lebih sering menjadi sosok penyemangat yang membuat suasana menjadi lebih ringan, tanpa meninggalkan tanggung jawab utama. Namun aku tidak luput dari kekurangan. salah satu kelemahan aku adalah kesulitan dalam mengelola waktu ketika dihadapkan pada banyak tanggung jawab sekaligus. aku juga memiliki sikap yang perfeksionis, yang membuat aku kadang terlalu lama di satu pekerjaan karena ingin hasil terbaik. Sering kali aku juga sempat merasa tidak merasa percaya diri untuk tampil di depan umum. tapi sejak aku mengikuti berbagai pelatihan dan mengambil kesempatan untuk menjadi MC dan Pembicara, aku mulai bisa membangun rasa percaya diri itu secara perlahan tapi pasti.
aku percaya bahwa mengenal diri adalah proses seumur hidup. melalui refleksi yang jujur, dorongan untuk terus belajar dan dukungan dari lingkungan positif, membuat aku berkomitmen untuk terus bertumbuh menjadi versi terbaik dari diri aku, bukan hanya untuk diri aku sendiri, tetapi juga agar bisa memberi kontribusi nyata bagi orang lain dan lingkungan sekitar.
Color Personality
Dalam hal kepribadian, aku termasuk dalam kategori dominan warna putih berdasarkan Color Personality. Warna putih menggambarkan sosok yang tenang, reflektif, dan penuh pertimbangan. Aku lebih nyaman menjadi pendengar dan pengamatan terlebih dahulu sebelum terlibat aktif. Aku tidak menyukai konflik dan selalu berusaha menciptakan suasana yang damai dalam setiap interaksi, baik di organisasi, kepanitiaan, maupun kehidupan sosial.
Meskipun terlihat kalem dan tidak banyak bicara, aku memiliki prinsip yang kuat dan tidak mudah terpengaruh tekanan. Aku lebih memilih berbicara ketika aku benar-benar memahami situasinya. Itulh sebabnya banyak orang merasa nyaman bercerita kepada aku, karena aku mendengarkan dengan tulus dan tidak menghakimi.
Kepribadian putih ini juga tercermin dalam cara aku memimpin bukan dengan suara keras, tapi dengan kestabilan dan ketenangan. Namun aku juga sadar bahwa sifat ini memiliki tantangan, seperti kecenderungan menahan diri terlalu lama atau enggan menyuarakan pendapat secara langsung. Karena itu, aku terus melatih keberanian untuk tampil dan menyampaikan pendapat dengan lebih percaya diri melalui pengalaman organisasi dan kepanitiaan.
Sikap tenang, kemampuan mendengarkan, serta keteguhan dalam berpikir dan bertindak adalah bagian penting dari identitas aku. Warna putih bukan tentang pasif, tapi tentang kekuatan yang tenang dan kehadiran yang konsisten.
Unique Selling Point
Ketika aku berada di situasi yang menegangkan, seperti penuh tekanan, aku berusaha untuk bisa mencairkan suasana yang ada. Karena sangat tidak nyaman jika kita berada di situasi yang menurut kita itu bukan jati diri kita. Menjadi humoris bukan cuma sekedar tawa, tetapi itu tentang kepekaan kita dalam membaca situasi, dan niat tulus untuk membuat orang lain merasa diterima dan dihargai.
Sering kali jika aku melihat dan. Mendengarkan cerita-cerita yang penuh akan perjuangan, aku merasa di seperti sedang berada di posisi mereka, penuh perjuangan dan rintangan. Aku mungkin tidak selalu menjadi vokalnya ketika berbicara, tapi aku akan menjadi pendengar yang baik. Aku memahami bahwa memiliki empati bukanlah suatu hal yang buruk, memiliki empati membuat aku sadar bahwa kita bisa sadar dan tahu bahwa setiap manusia itu memiliki perjuangan dan perjalanan hidup yang berbeda, dari empati ini aku bisa membangun relasi sosial, tapi aku juga melihat masalah dari kacamata yang lebih luas.
Menjadi orang yang selalu menginginkan hasil yang terbaik adalah tantangan buat diri sendiri. Menjadi orang yang perfeksionis tentunya memiliki dampak yang positif dan negatifnya. Ketika aku bekerja dan belajar aku selalu ingin mendapatkan hasil yang bagus dan tentu saja itu membutuhkan effort yang besar dalam mencapai target hal itu, dan itu membuat aku bisa membuat rencana gimana aku bisa mendapatkan hasil yang bagus. Namun kadangkala ketika aku tidak mendapatkan hasil yang bagus bisa membuat aku stres dan terlalu memaksakan kehendak diri sendiri. Namun aku tidak terlalu fokus ke hal negatifnya tapi ke hal positif nya, karena dengan memiliki rencana yang bagus, serta sudah tersusun membuat aku yakin akan usaha yang sudah aku lakukan.